Manaberita.com – JUM’AT, Puluhan tentara Ukraina dikhawatirkan tewas setelah serangan terhadap barak militer.
Dilansir BBC, sekitar 200 tentara sedang tidur di barak ketika tiga rudal Rusia menghantam pangkalan di tepi utara Mykolaiv, kata seorang sumber. Sekitar 57 orang yang terluka dirawat di rumah sakit, kata sumber lain. Tidak ada angka korban resmi.
Petugas penyelamat yang merangkak di atas tumpukan puing raksasa menemukan seorang yang selamat pada hari Sabtu – 30 jam setelah serangan itu.
Pria itu dibawa menuruni gunung puing yang curam dengan tandu dan dibawa pergi dengan ambulans menuju pusat kota.
Namun, suhu di Mykolaiv tadi malam minus 6C dan dikhawatirkan tidak akan banyak lagi yang selamat.
Vitaly Kim, kepala pemerintahan regional, menyalahkan Rusia karena memukul “tentara yang sedang tidur dengan roket dengan cara pengecut”.
“Setidaknya 50 mayat telah ditemukan, tetapi kami tidak tahu berapa banyak lagi yang berada di reruntuhan,” kata seorang tentara bernama Maxim seperti dikutip oleh kantor berita AFP.
Dan pekerjaan penyelamatan di lokasi itu sedang dilakukan di tengah kekhawatiran serangan baru Rusia.
Dengan derek menarik bongkahan beton dan logam bengkok, tiba-tiba tentara yang menjaga pangkalan berteriak kepada wartawan untuk lari mencari perlindungan, karena suara pesawat, atau mungkin rudal, terdengar di atas kepala.
Beberapa detik kemudian ledakan tumpul terdengar di suatu tempat di timur laut.
Dekat pangkalan militer adalah lokasi serangan yang menewaskan sembilan warga sipil yang mengantri di luar sebuah toko. Di sana kami bertemu Yulia, yang menangis saat menceritakan kepada BBC apa yang terjadi.
“Saya tidak bisa memberi tahu Anda betapa takutnya kami,” katanya. “Kita semua tinggal di ruang bawah tanah sekarang. Ketika bom menghantam pangkalan militer – semuanya berguncang.”
Dua blok jauhnya, Andre Ansimov mencoba untuk membersihkan serangan Rusia lainnya. Kawahnya begitu besar, sebuah mobil dan sebuah rumah jatuh ke dalamnya.
Hanya secara kebetulan Andre dan keluarganya pergi saat bom menghantam.
“Ini bukan perang antar tentara,” katanya. “Rusia berusaha menghancurkan kita semua.”
Mykolaiv telah memblokir kemajuan Rusia ke barat di sepanjang pantai Laut Hitam selama berminggu-minggu. Semalam ada lebih banyak penembakan di selatan kota.
Ada juga laporan bahwa tim pengintai Rusia, yang dikirim untuk menemukan target militer untuk diserang, telah ditemukan di sana.
[Bil]