Manaberita.com – DINKES atau Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi mengecek bagaimana kondisi kesehatan bocah laki-laki di Muara Gembong yang punya kebiasaan memakan sandal hingga kertas.
Dilansir dari detiknews, Orang tua bocah, Saidah, merasa senang telah didatangi oleh perwakilan dinkes.
“Alhamdulillah saya cukup senang, cukup lega gitu karena tenaga dinas kesehatan sudah datang ke rumah saya,” ujar Saidah
Dia mengatakan hasil pemeriksaan dokter, tidak ditemukan masalah kesehatan pada anaknya. Dia mengatakan sedang menunggu surat rujukan untuk diarahkan menuju psikiater anak.
“Alhamdulillah kalau dokter bertanya tentang masalah kesehatan buang airnya, urinenya, (dan) darah alhamdulillah bagus. Cuman harus ke spesialis anak sama psikiater anak. Setelah ini saya tunggu rujukan lagi,” tutur Saidah.
Selain itu, Saidah disarankan dokter untuk mencoba mengurangi kebiasaan anaknya tersebut dengan cara yang tegas.
“Kalau menurut dokter, kita harus belajar tega sama anak. Kalau minta jangan selalu dituruti, kalau bisa mengganti apa yang dia pingin itu dengan yang lain, dengan makanan, jangan nurutin kemauan dia,” ucapnya.
Dia mengaku sudah berupaya menghilangkan kebiasaan yang bisa membahayakan kesehatan anaknya itu. Saat ini, lanjutnya, Saidah mengatakan anaknya tak lagi doyan makan sandal.
“Tapi saya sendiri selama ini, selama dua tahun itu berusaha gitu. Selama satu tahun lebih alhamdulillah bisa mengurangi dia makan sandal, cuman yang kertas dan styrofoam itu saya belum bisa sama sekali mengurangi,” sambungnya.
Dinkes Cek Kesehatan Bocah Doyan Makan Sandal-Kertas
Sebelumnya Kadinkes Kabupaten Bekasi Sri Enny Meinarti mengatakan tenaga kesehatan (nakes) dari puskesmas sudah mendatangi kediaman bocah tersebut.
“Sudah dikunjungi perwakilan dinkes oleh Puskesmas Muara Gembong. Selanjutnya, direncanakan memeriksa kesehatan anak dan mengikuti arahan dari tim medisnya nanti,” kata Sri
Sri optimistis bocah tersebut akan meninggalkan kebiasaan buruk mengkonsumsi benda-benda tersebut. Dia mendapatkan laporan bocah tersebut sudah bisa menghilangkan kebiasaan memakan sandal.
Dia mengatakan dokter yang memeriksa bocah tersebut akan memberikan saran-saran agar kebiasaan yang membahayakan kesehatan itu dapat ditinggalkan si bocah.
“Menurut saya bisa selama tidak diberikan. Kebiasaan makan sandalnya juga hilang kata orang tuanya,” ucapnya.
(Rik)
