Manaberita.com – ISRAEL meluncurkan serangan udara baru di beberapa lokasi di Suriah. Pengawal Revolusi Iran dan Hizbullah Libanon pun hadir.
Aljazeera melansir, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan ledakan keras dilaporkan pada Sabtu malam di sekitar kota Masyaf di provinsi Hama barat Suriah.
Beberapa rudal menghantam sasaran di daerah di mana Pengawal Revolusi dan milisi Hizbullah bermarkas, menurut Observatorium.
“Ada gudang, pusat penelitian untuk meningkatkan rudal dan drone. Namun, belum ada korban yang dilaporkan,” kata kelompok pemantau yang berbasis di Inggris itu dalam sebuah pernyataan.
Pemboman rudal itu adalah serangan kedelapan oleh Israel terhadap sasaran di dalam wilayah Suriah sepanjang tahun ini, tambah monitor itu, yang terbaru terjadi pada awal Maret ketika ledakan dilaporkan terjadi di sekitar bandara Damaskus.
Kantor berita negara SANA, mengutip sumber militer, mengatakan pertahanan udara Suriah mencegat sejumlah rudal dan “agresi udara Israel” hanya menimbulkan kerusakan “materi”.
“Sekitar pukul 19.45 WIB. [16:45 GMT] pada hari Sabtu, musuh Israel melancarkan agresi udara dari arah utara Lebanon yang menargetkan beberapa titik di wilayah tengah saat pertahanan udara tentara menghadapinya dan menembak jatuh sejumlah rudal,” SANA melaporkan .
Israel telah melancarkan ratusan serangan terhadap sasaran di dalam wilayah Suriah yang dikuasai pemerintah selama bertahun-tahun, tetapi jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu.
Tel Aviv telah mengindikasikan bahwa mereka menargetkan pangkalan milisi sekutu Iran, seperti Hizbullah, yang memiliki pejuang yang dikerahkan di Suriah di sisi pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang saudara yang telah berlangsung selama satu dekade.
Kehadiran Iran di perbatasan utara adalah garis merah bagi Israel, membenarkan serangannya terhadap target di dalam wilayah Suriah.
Pada bulan Desember, jet tempur Israel menembakkan rudal ke pelabuhan Latakia di Suriah, serangan langka di fasilitas vital untuk impor ke negara yang dilanda perang. Serangan udara merusak kontainer pengiriman tetapi tidak menimbulkan korban, menurut laporan.
[Bil]