MANAberita.com – SEORANG mahasiswa di Jogja, Dimas Toti Putra (21) warga Mergangsan, Kota Jogja, dibakar tiga temannya. Polisi ungkap motif pembakaran terkait jual beli knalpot.
Kapolsek Mergangsan Kompol Rachmadiwanto mengungkapkan pelaku pembakaran merupakan teman koran. Mereka datang untuk membeli knalpot milik korban. Tapi karena knalpot sudah dijual ke pembeli yang menawar lebih tinggi, pelaku ini marah.
“Itu (pelaku) teman sudah kenal akrab gara-gara masalah knalpot itu. Jual beli knalpot. Sudah ditawar oleh pelaku kemudian harga sepakat, ternyata ada temannya lain lebih tinggi dikasihkan. Begitu datang mana knalpotnya sudah dikasihkan (orang lain) terus dia (pelaku) marah. Jual knalpot racing,” kata Rachmadiwanto kepada wartawan, Jumat (22/4/2022).
Melansir detikcom, Ia menjelaskan dari keterangan saksi, korban disiram bensin oleh satu dari tiga pelaku. Tapi bagaimana membakarnya, polisi belum menemukan petunjuk.
“Iya siram bensin. Korban belum bisa dimintai keterangan tapi kalau info dari temannya yang itu posisi di luar dia tahu nyiramnya tapi apinya (bagaimana) nggak ngerti,” jelasnya.
Peristiwa itu terjadi di rumah korban pada 23 Maret malam. Korban Dimas kini harus mendapatkan perawatan intensif di RSUP Dr Sardjito.
Sementara itu, ibu korban, Haniyati, menjelaskan kejadian ini terjadi 23 Maret malam. Saat kejadian, rumah dalam keadaan kosong karena kedua orang tua korban berdagang di Jalan Tamansiswa, Jogja.
“Kejadian pas rumah kosong. (Saya dan suami) Lagi (dagang) di warung (di jalan besar di depan gang). Kejadian di atas (lantai 2), di kamar,” kata Haniyati saat ditemui wartawan di rumahnya, Jumat (22/4).
Haniyati menceritakan kronologi peristiwa memilukan itu. Dimas saat itu, bertemu dengan temannya Febriansyah sekitar pukul 22.00 WIB.
“Setelah itu datanglah tiga teman Dimas yang Febriansyah tidak kenal. Tahu-tahu, si Febriansyah ngasih tahu kalau Dimas dibakar kancane (temannya). Itu Febriansyah mencegat pas saya pulang,” katanya.
Ketiga temannya itu, kata Haniyati, Febriansyah tak kenal. Makanya, saat kejadian Febriansyah memilih untuk keluar rumah di jemuran.
“Dibakarnya dengan disiram bensin kemudian dikorek api,” katanya.
Saat kejadian, lanjut Haniyati, Dimas sempat mengejar ketiga pelaku. Tapi, dengan luka bakar yang ia alami, ketiga pelaku tak terkejar.
“Setelah kejadian, langsung dibawa bapaknya, ke RSUD Pratama Yogyakarta. Di malam itu juga Dimas langsung dirujuk ke RSUP Dr Sardjito. Luka bakar 80 persen. Tubuh, leher, tangan dua. Kemarin juga sempat operasi,” katanya.
Karena luka bakar yang mencapai 80 persen itu, lanjut Haniyati, biaya pengobatannya menjadi mahal.
“Sudah ikut Yayasan Kita Bisa. Paling nggak biaya Rp 230-an juta kayaknya,” kata dia.
(sas)