Manaberita.com – ISRAEL akan memiliki duta besar untuk Turki untuk pertama kalinya dalam empat tahun, langkah terbaru dalam pemanasan hubungan antara kedua negara setelah bertahun-tahun keretakan. Irit Lillian, seorang diplomat senior yang telah bertanggung jawab atas kedutaan besar Israel di Ankara selama dua tahun terakhir, akan menjabat sebagai duta besar, kementerian luar negeri Israel mengumumkan pada hari Senin. Pada tahun 2018, Turki menarik duta besarnya dari Israel dan meminta duta besar Israel pergi untuk memprotes pembunuhan Israel terhadap puluhan warga Palestina selama protes di sepanjang perbatasan Gaza.
Melansir dari Aljazeera, Hubungan yang dulu hangat mulai memburuk setelah terpilihnya Recep Tayyip Erdogan, seorang kritikus blak-blakan atas perlakuan Israel terhadap Palestina, sebagai perdana menteri pada tahun 2003. Presiden Turki yang sekarang terkenal mencaci maki mantan perdana menteri Israel Shimon Peres saat di atas panggung di Forum Ekonomi Dunia di Davos pada tahun 2009. Ketegangan memuncak pada 2010 ketika pasukan Israel menyerbu sebuah kapal Turki yang menerobos blokade Israel untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang dikelola Hamas. Sepuluh aktivis Turki tewas.
Namun, kedua negara dalam beberapa tahun terakhir melakukan upaya untuk melupakan hubungan bermasalah mereka, ketika aliansi regional bergeser. Dalam langkah menuju pemulihan hubungan, Presiden Israel Isaac Herzog mengunjungi Turki pada bulan Maret untuk bertemu dengan Erdogan. Menteri luar negeri Turki Mevlut Cavusoglu berada di Yerusalem pada akhir Mei dalam apa yang disebut oleh rekannya saat itu Yair Lapid sebagai “babak baru” dalam hubungan bilateral.
Kemudian, pada bulan Juni, Israel dan Turki secara resmi mengumumkan pemulihan hubungan diplomatik penuh, termasuk pertukaran duta besar. Namun, Erdogan telah berusaha meyakinkan warga Palestina, dan mengatakan pada bulan Agustus bahwa hubungan yang hangat dengan Israel tidak akan melemahkan dukungan untuk Palestina.
[Bil]