Ifan Seventeen Akhirnya Ungkap Suasana Janggal di Pantai Tanjung Lesung Sebelum Tsunami Banten

  • Kamis, 17 Januari 2019 - 08:30 WIB
  • Selebriti
Dylan Sahara dan Ifan Seventeen
Dylan Sahara dan Ifan Seventeen

MANAberita.com — IFAN Seventeen pastinya tidak bisa melupakan begitu saja peristiwa yang terjadi pada 22 Desember 2018 lalu. Seperti yang diketahui, grup band Seventeen turut menjadi korban Tsunami Selat Sunda.

Dari beberapa personel, kini hanya menyisakan Ifan Seventeen sang vokalis.

Melalui Youtube channel Adiez Gilang yang unggah pada 15 Januari 2019, Ifan kembali menceritakan detik-detik sebelum dirinya tersapu gelombang tsunami.

Ifan menceritakan suasana yang terjadi sore itu sebelum malam harinya gelombang tsunami menyapu bersih tempat ia dan grup band-nya manggung.

“Jadi awalnya Seventeen manggung di Tangerang sore hari, terus kita berangkat ke Tanjung Lesung, bawa semua keluarga hampir semuanya, kecuali Bani dan Herman, bahkan kembaran dan ade gue, gue bawa beserta anak-anaknya. Karena itu happy momen banget, liburan, akhir tahun manggung di villa deket pantai,” cerita Ifan kepada Gilang Dirga.

Sore hari sebelum grup band Seventeen manggung, mereka rupanya sempat bersantai-santai ditepi pantai.

Ifan juga mengatakan jika kala itu suasananya sangat-sangat menyenangkan.

“Jadi sore-sore abis makan siang, kita kumpul di pantai. Si Andi kebetulan bawa Go Pro, yang aku kasih sekitar 2 bulan yang lalu. Dia seneng banget tuh, videoin semuanya. Suasananya sangat-sangat menyenangkan,” ungkapnya lagi.

Baca Juga:
Pernah Nyanyikan Lagu Polisi, Siapa Sangka Artis Cilik ini Justru Jadi Polisi

“Balik ke villa, siap-siap, abis Isya, kita turun ke restoran karena dekat panggung untuk transit, jadi posisinya pantai, panggung, restoran,” tambahnya lagi.

Pemilik nama asli Riefian Fajarsyah itu mengatakan tidak ada firasat sama sekali akan terjadi bencana yang dahsyat saat itu.

“Suasananya sangat-sangat menyenangkan, nggak ada firasat, semua menyenangkan, karena mindset-nya liburan,” tuturnya.

Tapi tak tahu mengapa, jika biasanya ditepi pantai angin berhembus sepoi-sepoi, namun dikatakan Ifan saat itu udara malah terasa panas dan sama sekali tidak ada angin yang berhembus.

Baca Juga:
Prank KDRT, Baim Wong dan Istri Penuhi Panggilan Polisi

“Cuma memang suasananya saat itu memang panas banget. Somehow panas banget (udaranya). Notabenenya pantai kan banyak angin karena laut ya, ini tidak ada angin sedikit pun. Nggak ada angin yang berhembus sedikit pun, jadi kita ngerasa kaya di satu ruangan, cuma mikirnya yaudah sih,”

“Aku tadinya mau pake baju kaos yang agak tebel, karena ini panas jadi nggak jadi dan ganti cuma pake kaos aja,” pungkas Ifan.

Diketahui sebelumnya, pada saat grup band Seventeen membawakan lagu kedua di panggung acara Family Gathering PT PLN di Tanjung Lesung, Pandeglang, Banten, tiba-tiba tsunami yang diakibatkan erupsi Gunung Anak Krakatau, datang dari belakang panggung yang tidak jauh dari bibir pantai.

Semua personel dan crew Seventeen tersapu tsunami dan diberitakan bahwa managernya yang bernama Oki Wijaya, dan basis Seventeen, Bani, meninggal dunia di lokasi kejadian.

Baca Juga:
Buat Freckles di Wajah, Pria ini Justru Menangis Karena Perih, Kenapa Ya?

Sementara sang gitaris, Herman, dan crew Seventeen yang bernama Ujang, ditemukan meninggal dunia beberapa jam setelah dinyatakan hilang.

Lalu kemudian sang drummer, Andi ditemukan meninggal dunia sehari setelah kematian gitaris dan basisnya.

Hal ini menjadi akhir yang tragis bagi perjalanan karir Seventeen.

Sehari kemudian pada tanggal 24 Desember 2018 malam, istri dari vokalis Ifan, yaitu Dylan Sahara, juga ditemukan telah meninggal dunia. (Ila)

Komentar

Terbaru