Inilah Oknum Staff Rumah Sakit yang ‘Peras’ Keluarga Korban Tsunami Hingga Puluhan Juta

  • Sabtu, 29 Desember 2018 - 07:30 WIB
  • Viral
Korban tsunami Banten
Korban tsunami Banten

MANAberita.com — BELUM selesai duka korban tsunami Banten yang mengakibatkan ratusan korban meninggal dunia termasuk 3 personil Seventeen dan Aa Jimmy sekeluarga, publik kembali digegerkan dengan adanya pungutan liar atau pungli dari oknum staff rumah sakit Drajat Prawiranegara Banten.

Keluarga Aa Jimmy pun turut menjadi korban. Bukannya ikut membantu, oknum-oknum tak bertanggung jawab ini justru ‘memaksa’ sanak saudara Aa Jimmy membayar uang sebesar 14,5 juta rupiah untuk membawa jasad Aa Jimmy, istri serta anak-anaknya.

Sekertaris Jendral (Sekjen) Wali Care Andy Kristianto mengatakan, pada tanggal 25 Desember 2018 pihak wali care akan mengambil lima jenazah yakni, komedian Heriyanto alias Aa Jimmy, Hati Nur Illah (Istri Aa Jimmy), Naisya Rafani Aradhia (anak Aa Jimmy), Julia Resnania (manager Grup Jigo), Meyuza (istri Ade Jigo). Namun, saat ditanya apakah ada biaya, oknum pegawai rumah sakit mengatakan ada biayanya.

Baca Juga:
Fakta Pembunuhan Chef Fiky

Dia meyampaikan, untuk biaya tiap jenazah dikenai biaya Rp2,3 juta untuk proses pemandian, pengkafanan, dan formalin. Sementara untuk jenazah yang menggunakan peti jenazah dikenai biaya Rp4,5 juta. “Total uang yang kami keluarkan semuanya Rp14,5 juta. Ada kwitansinya juga,” kata Andy.

Sementara satu orang anak Aa Jimmy yang ditemukan meniggal dunia keesokan harinya Radea Putri Anindita (anak Aa Jimmy) pihak rumah sakit menggratiskan seluruh biaya.

Kapolres Serang AKBP Firman Affandi membenarkan pungli tersebut. Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan pemeriksaan kepada empat orang saksi di antaranya BD, BY, FT, AR.

Baca Juga:
Komisi III Curiga Polisi Bekerja Atas Pesanan Usai Nurhayati Laporkan Kasus Korupsi, Kini jadi Tersangka

“BD itu kepala forensik, BY sopir ambulans, FT itu anggota forensik, AR anggota forensik,” kata dia.

Pemeriksaan dilakukan untuk mendalami apakah hanya satu orang saja atau kepada seluruh korban bencana tsunami.

“Kemungkinan ke korban lain kan kita lagi dalami,” ucapnya. (Dil)

Komentar

Terbaru