MANAberita.com — RIA Ricis frustasi, akun YouTube Ricis Official yang sudah mencapai 10 ribu subscriber hilang.
Mulanya Ogund sebagai editor memanggil Fahri untuk masuk ke ruangan produksi biasa mengedit video Ria Ricis dan memperlihatkan layar monitor.
Tak lama Fahri memanggil Ria Ricis masuk ke dalam ruang editor.
“Kenapa,” tanya Ria Ricis.
Ogund kemudian menjelaskan tak bisa log in ke akun YouTube Ricis Official.
“Tadi gue log in kayaknya sih passwordnya lupa atau bagaimana, jadi salah sudah beberapa kali. Terus gue coba verifikasi email lagi pas masuk channel begini tampilannya,” ungkap Ogund memperhatikan tampilan layar.
Ria Ricis penasaran dan bisa jadi Ogund salah memasukkan password.
Fahri yang berada di samping Ogund menimpali, “Ini mah di-banned ini mah.”
Ria Ricis tak paham lalu bertanya apa itu di-banned, tapi ia melihat mukanya di layar tersebut.
Fahri menegaskan akun YouTube Ricis Official sudah permanen di-banned. Namun, Ogund tak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
“Ini kemungkinan dihack,” tegas Fahri.
Ria Ricis sudah mulai agak bete. Ia pun meminta tim produksi untuk mencari tahu bagaimana akunnya pulih.
“Harusnya ini tugas kalian dong tim produksi,” pinta Ria Ricis.
Ogund mengaku sudah mencoba segala cara tapi tampilan YouTube tetap tak berubah. Ria Ricis meyakinkan dirinya jika akun YouTube tersebut tak mungkin diretas.
“Pasti ada cara lain. Googling enggak tahu?” tanya Ria Ricis kepada Ogund.
Fahri ikut menimpali bahwa dirinya bersama Ogund sudah mencobanya.
“Udah semuanya.” kata Ogun sambil memasang muka putus asa.
“Terus gimana? Coba buka juga di ini deh, di laptop. Kan kali aja udah kebuka bgeini siapa tahu,” kata Ria Ricis sambil meraih laptop di samping monitor.
Ogund memastikan yang namanya satu akun dibula di mana pun akan sama saja.
Ria Ricis mulai sedih dan kembali putus asa karena subscriber YouTube Ricis Official sudah 10 juta subscriber.
“Ya Allah bagaimana lagi. Tanggung jawab aja. Maksudnya ini kan tadi yang buat kayak gini kan Ogund. Kita juga di sini sambil belajar. Kalau buat kesalahan mengaku dan minta maaf dan tanggung jawab. Tanggungjawabin aja bagaimana. googling aja enggak mungkin enggak bisa,” desak Ria Ricis.
Ogund tetap pada pendiriannya dan tak bisa memperbaiki keadaan. Jawaban sama Ogund membuat Ria Ricis menghela napas panjang.
“Aturlah sampai bisa cape aku, kan biasanya kamu yang upload,” ucap Ria Ricis.
“Udah usaha kayak begini mau gimana udah usaha disalahin,” Ogund menimpali Ria Ricis.
Ria Ricis lalu memastikan dirinya enggak menyalahkan Ogund. Ogund memasang tampang tak terima dengan ucapan Ria Ricis.
“Kan udah tanggung jawab dari tadi. Mau bagaimana lagi tapi ricis masih nyalahin,” kata Ogund.
Ria Ricis meluruskan perkataannya bahwa ia tak menyalahkan Ogund.
Ia menjelaskan karena YouTube Ricis Official channel milik bersama maka harus dijaga bersama.
“Kalau gitu disalahin melulu cabut aja deh. Dari tadi kayak disalahin terus. Mendingan cabut kalau gitu mah,” timpal Ogund.
Fahri menjelaskan dirinya dan Ogund sudah berusaha memperbaiki tapi tetap tak bisa.
Ria Ricis hanya mempertanya kenapa bisa sampai begitu.
Sementara Ogund masih terlihat bete. Untuk meyakinkan Ria Ricis, Fahri memastikan dirinya sudah menelpon pihak YouTubenya.
“Ya udah ini coba lagi aja,” celetuk Ria Ricis.
“Tadi udah nyoba terserah deh gue udah males,” kata Ogund lalu pergi keluar dari ruangan tim produksi.
Ria Ricis makin bingun melihat Ogund keluar ruangan. Fahri lalu meminta Ria Ricis menjaga omongannya.
“Kan bisa diomongin baik-baik. Aku juga jadinya ini bete gitu. Ya kalau bisa ngomongnya baik-baiklah. Kalau begini males ngeliatin kamu, terserah. Kita sudah coba yang penting ya,” kata Fahri lalu keluar.
Sejenak setelah ditinggal sendirian di ruangh produksi, Ria Ricis duduk di kursi dan menatap layar monitor yang masih belum berubah sejak awal ia masuk.
Masalah di dalam ruang produksi diketahui teman-teman Ria Ricis yang sedang santai sambil main game di depan televisi.
Satu di antara mereka mempertanyakan tanggung jawab Ogund dan meminta Ria Ricis untuk menelponnya.
“Enggak usah ditelepon. Dikirinya marahin dia. Orang aku enggak marahin dia,” kata Ria Ricis.
Dua teman diikuti Ria Ricis lalu masuk ruangan produksi dan melihat layar monitor.
“Lo lihat sendiri kan. Ini udah enggak bisa. Permanen ini,” kata salah satu teman membaca tulisan di layar monitor.
Ria Ricis tahu akun YouTubenya dibanned permanen langsung nangis menghadap pintu. Teman lainnya meminta ia duduk santai dulu di sofa.
Tiba-tiba personel tim produksi, Wazo, datang. Tahu-tahu Ria Ricis membawa tas dan keluar rumah.
“Umi kemana aku baru datang. Tadi katanya suruh cepet-ceoet ke sini. Umi. Umi kok pulang, kok nangis,” tanya Wazo.
Ria Ricis pun menangis sesenggukan dan bersandar di pilar luar rumah. Tiba-tiba Fahri dan Ogund kelaur mendekati Ria Ricis dan teman-temannya yang lain.
“Enggak mau,” timpal Ria Ricis, “Enggak mau nanti marah-marah.”
Di tengah Ria Ricis dan teman-temannya cemas, Ogund mengucapkan apa yang ia lakukan bersama Fahri hanya prank semata untuk 10 juta subscriber.
“Sebenarnya channelnya masih ada kok. Masih ada. Udah ah. Akunya jangan disalahin melulu ah. Udah ah aku nanti ikut nangis lah,” kata Ogund.
Tiba-tiba ada satu di antara mereka berkata, “Sebenarnya bercandanya enggak lucu.”
“Sepuluh juta jangan dimain-mainin dong,” timpal Wazo.
Ria Ricis yang sedari menangis lalu ikut menimpali, “Nanti kalau ilang beneran gimana?”
Ogund menjelaskan yang tahu prank ini hanya dirinya dan Fahri.
“Enggak lucu,” kata Ria Ricis masih ngambek.
Wazo ikut nimbrung berkomentar.
Tapi, Ogund tetap meminta Ria Ricis dan lain-lain untuk masuk tim produksi dan memastikan akun YouTube Ricis Official masih ada.
“Aku mau berhenti saja jadi youtuber,” kata Ria Ricis masih belum percaya.
Ogund kemudian berkomentar mencoba mengendalikan keadaan.
“Jadi kita berdua ngeprank, ngeprank semuanya bro,” sahut Ogund.
Teman Ria Ricis yang tak tahu apa-apa turut kena prank.
Ria Ricis di depan layar komputer melahap mi yang sudah kering gara-gara dikerjai.
“Ini prank di 10 juta pertama. Harusnya aku yang buat prank,” kata Ria Ricis. (Dil)
(Sumber: Tribun Jakarta)