Komodo di Bali Safari Park Melahirkan 16 Ekor Untuk Pertama Kalinya

  • Rabu, 23 Maret 2022 - 22:35 WIB
  • Nasional

MANAberita.com – UNTUK pertama kalinya di Bali, sebanyak 16 ekor bayi komodo telah lahir. Bayi-bayi komodo tersebut menetas di Bali Safari Park yang berlokasi di Desa Serongga.

“(Bayi komodo) Mulai terpantau keluar dari sarangnya 1 Maret 2022,” kata Asisten Kurator Bali Safari Park, Ida Ayu Ari Janiawati, Rabu (23/3/2022).

Melansir Detikcom, Bali Safari Park kini memiliki sebanyak 24 ekor komodo. Hal ini pun menjadi upaya pengembangbiakkan secara alami pertama di Pulau Dewata.

“Ini merupakan keberhasilan pengembangbiakan komodo secara alami dan menjadi yang pertama di Bali,” imbuh Ari Janiawati.

Baca Juga:
Hendak Menegur Motor Bonceng Tiga, Polantas Kaget Usai Tahu Salah Satu Penumpangnya Sudah Meninggal

Menurut Ari Janiawati menetasnya bayi-bayi komodo menjadi salah satu bukti nyata keberhasilan Bali Safari Park. Selain menetaskan bayi komodo, Bali Safari Park sebelumnya juga mendapatkan kelahiran bayi Hyena, Zebra dan Hippo pada penghujung 2021.

“Kesuksesan ini bisa menjadi bukti keseriusan Bali Safari Park menjadi lembaga konservasi terbaik di Bali. Semoga anakan komodo ini berkembang dengan baik dan komodo di Bali Safari Park dapat berkembang biak kembali,” harapnya.

Baginya, keberhasilan program konservasi tentunya juga terwujud berkat dukungan dari seluruh lapisan masyarakat yang tidak pernah lelah dalam mendukung kegiatan konservasi satwa di Bali dengan berkunjung ke Bali Safari Park.

“Diharapkan ke depannya bayi-bayi komodo ini dapat tumbuh dengan baik dan bisa segera bertemu dengan para sahabat satwa,” kata dia.

Baca Juga:
Baru Seminggu Menikah, Pria Muntilan ‘Ditinggal’ Istri Bulenya

Sementara itu tim dokter hewan Bali Safari Park drh Yohana Kusumaningtyas mengatakan bayi-bayi komodo yang belum genap berusia satu bulan kini masih dirawat secara intensif. Saat ini anakan komodo tersebut dalam kondisi sehat.

“Saat ini kondisi anakan-anakan komodo dalam keadaan sehat dan aktif. Pemberian pakan dilakukan dua kali dalam satu minggu. Jumlah pakan yang diberikan disesuaikan dengan berat badan masing-masing anakan. Penimbangan berat badan dilakukan tiap dua minggu sekali,” ujarnya.

Yohana menjelaskan komodo termasuk kadal terbesar di dunia yang memiliki habitat asli di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Satwa ini dapat ditemukan di Pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang dan Padar.

Saat ini, Lembaga Uni Internasional untuk Konservasi Alam atau International Union for Conservation of Nature (IUCN) memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Aktivitas vulkanis, gempa bumi, kerusakan habitat dan perburuan gelap diperkirakan penyebab utama menurunnya populasi Komodo.

Baca Juga:
Susah Payah Ikut Seleksi Paskibraka dan Sudah Ukur Baju, Remaja di Labuhan Batu Malah ‘Digeser Seenaknya’ oleh Anak Bupati

“Pemerintah Indonesia kemudian menetapkan bahwa komodo masuk dalam spesies yang dilindungi,” terangnya.

Di Bali Safari Park, kata Yohana, komodo merupakan salah satu satwa yang dirawat dan dikembangbiakkan untuk tujuan konservasi agar bisa mempertahankan kelestariannya di alam liar. Upaya Bali Safari Park berhasil menetaskan bayi-bayi komodo membuahkan hasil pada Maret 2022.

“Hal inipun menjadi kabar menggembirakan sekaligus membanggakan karena Bali Safari Park merupakan lembaga konservasi satwa pertama di Bali yang berhasil mengembangbiakkan kadal besar ini,” ujarnya.

[sas]

Komentar

Terbaru