Lelang Hadiah Nobel Perdamaian Jurnalis Rusia Senilai $103 Juta Untuk Pengungsi Ukraina

Manaberita.com – MURATOV dianugerahi penghargaan perdamaian pada tahun 2021 karena membela kebebasan berekspresi di Rusia. Pemimpin redaksi Rusia dari surat kabar independen Novaya Gazeta telah melelang medali Hadiah Nobel, Penghargaan tersebut dilelang oleh Dmitry Muratov seharga $ 103,5 juta (£ 84 juta). Dmitry Muratov mengatakan semua uang dari penjualan akan digunakan untuk membantu para pengungsi dari perang di Ukraina.

Melansir dari BBC, Novaya Gazeta menghentikan operasinya pada Maret, tak lama setelah invasi Rusia ke Ukraina. Ini terjadi setelah Moskow mengatakan siapa pun yang menggambarkan tindakan Rusia di Ukraina sebagai “perang” akan menghadapi denda berat atau penutupan. Kremlin menyebut konflik itu sebagai “operasi militer khusus”.

Heritage Auctions yang melakukan penjualan tersebut belum mengungkapkan siapa pemenang tender tersebut. Pada bulan April, Muratov diserang dengan cat merah yang dicampur dengan pelarut aseton di atas kereta api di Rusia. Penyerang laki-laki berteriak, “Muratov, ini untuk anak laki-laki kami,” katanya. Dia termasuk di antara sekelompok jurnalis yang mendirikan Novaya Gazeta pada 1993 setelah jatuhnya Uni Soviet.

Sejak tahun 2000, enam jurnalis dari surat kabar dan kolaboratornya telah terbunuh sehubungan dengan pekerjaan mereka, termasuk reporter investigasi Anna Politkovskaya. Penjualan medali emas di New York akan menguntungkan respon kemanusiaan Unicef ??untuk anak-anak terlantar Ukraina, Heritage Auctions mengatakan dalam sebuah pernyataan.

“Pesan terpenting hari ini adalah agar orang-orang memahami bahwa ada perang yang sedang terjadi dan kami perlu membantu orang-orang yang paling menderita,” kata Muratov dalam sebuah video yang dirilis oleh Heritage Auctions.

Baca Juga:
Putin Resmi Sahkan UU Anti-LGBT, Pelanggar Bisa Didenda Rp103 Juta

Dia memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian tahun lalu bersama dengan jurnalis Maria Ressa yang ikut mendirikan situs berita online Rappler di Filipina. Ressa dan Muratov sama-sama dikenal karena menerbitkan investigasi yang membuat marah para pemimpin negara mereka, dan telah menjadi simbol perjuangan kebebasan pers.

[Bil]

Komentar

Terbaru