Pemerintah Jerman Akan Mengerahkan Pasukan ke Niger Sebagai Bagian Dari Misi Uni Eropa

Manaberita.com – MENYUSUL keputusan kabinet, seseorang yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa pemerintah Jerman telah membuka jalan bagi pasukannya untuk ikut serta dalam misi militer UE di Niger. Sebagai bagian dari operasi UE untuk membantu pemerintah di Niamey dalam memperkuat pasukannya, Jerman berencana mengirim hingga 60 tentara ke Niger. Parlemen Jerman memiliki keputusan akhir mengenai partisipasi Berlin, dan pemungutan suara diharapkan dilakukan pada akhir April.

Dilansir Aljazeera, Misi militer tiga tahun ke Niger akan dibentuk, seperti yang diputuskan UE pada bulan Desember. Negara ini akan mendapat manfaat dari penambahan 50 hingga 100 tentara Eropa pada awalnya, dan hingga 300 tentara kemudian. Niger, salah satu negara termiskin di dunia, dianggap rentan terhadap kemungkinan limpahan kekerasan dari negara tetangga Mali, di mana kelompok-kelompok bersenjata telah mendapatkan tempat sejak penarikan pasukan Prancis dan Eropa lainnya.

Sejak 2018, militer Jerman telah memasok 150 tentara untuk melatih pasukan khusus Niger; namun, misi tersebut selesai pada akhir tahun 2022. Sekitar 1.100 tentara Jerman masih ditempatkan di negara tetangga Mali, sebagian besar di dalam dan sekitar kota utara Gao, di mana tugas utama mereka adalah melakukan pengintaian untuk misi penjaga perdamaian PBB. Misi ini terhambat oleh konflik yang sedang berlangsung dengan pemerintah militer yang berkuasa di Mali dan kehadiran militer Rusia yang meningkat di sana yang mengkhawatirkan Barat.

Baca Juga:
Presiden Jokowi Disambut Kanselir Jerman saat Hadiri KTT G7

Berlin membuat keputusan untuk meninggalkan Mali pada Mei 2024 di bulan November, mengikuti Prancis dan negara Eropa lainnya seperti Inggris. Sejak pengambilalihan militer pada tahun 2020 dan undangan pemerintah terhadap pejuang dari Grup Wagner, sebuah perusahaan militer swasta yang terkait dengan Kremlin, untuk mendukung perjuangannya melawan pemberontak, hubungan antara Eropa dan Mali telah memburuk.

[Bil]

Komentar

Terbaru