MANAberita.com – Dunia hiburan tanah air kembali diguncang skandal. Kali ini melibatkan artis FTV berinisal VA serta model berinisial AS yang ditangkap Polda Jawa Timur karena terlibat prostitusi.
VA dan AS digerebeg bersama laki-laki bukan suaminya di salah satu hotel bintang lima di Surabaya ketika sedang berhubungan badan.
Dari hasil penyelidikan VA dan AS sengaja dibayar untuk memberikan pelayanan ‘esek-esek’ kepada pria yang berprofesi sebagai pebisnis.
Tidak tanggung-tanggung sang pemesan harus membayar uang cukup besar yaitu senilai Rp 80 juta untuk VA dan Rp 25 juta untuk AS dalam sekali kencan.
Dilansir dari laman sindonews, pengamat sosial dari UGM Yogyakarta, Hempri Suryana menjelaskan beberapa faktor membuat para artis terlibat bisnis gelap tersebut.
Selain itu modus pemesanan melalui online dianggap lebih aman dan memudahkan para pemainnya mendapatkan pemesan.
“Faktor lingkungan karena memang memberikan peluang untuk artis terjerumus dalam kegiatan itu. Aspek gaya hidup artis (juga jadi faktor penyebab) karena sebagian artis konsumtif dan borjuis sehingga segala cara dilakukan untuk mendapatkan uang,” katanya.
“Jadi mereka tidak lagi berpikir dosa, tetapi perilaku-perilaku menyimpang ini sebagai bagian dan upaya untuk kepentingan itu,” tambahnya.
Kriminolog UGM Suprapto meenjelaskan saat ini telah ada pergeseran sosial dalam bisnis lendir. Biasanya prostitusi dianggap sebagai aib, namun dengan tuntutan menaikan strata sosial, bisnis tersebut cukup digemari.
Salah satunya prostitusi online yang melibatkan artis untuk memenuhi keinginan naik strata dengan cara cepat. Dia mencontohkan pekerja seks komersial (PSK) yang ingin naik strata. PSK tersebut kemudian masuk dunia modeling. Nama PSK akan hilang dan yang muncul nama modeling.
“Pengguna modeling kebanyakan strata sosial tinggi atau menengah keatas. Ini yang saat ini terjadi,” bebernya