Ariel Tatum
MANAberita.com – DI balik senyumnya, artis Ariel Tatum rupanya menyimpan sakit yang telah lama diidapnya.
Bukan sakit fisik, Ariel Tatum ternyata telah mengidap penyakit kesehatan mental sejak usia belasan tahun.
Karena kesehatan mentalnya itu terganggu, Ariel Tatum bahkan sampai mencoba bunuh diri hingga hampir menyewa pembunuh bayaran.
Melansir dari Gridpop, Ariel menyadari dirinya memiliki gangguan mental sejak berusia 13 tahun.
Ketika itu Ariel berusaha mencari tahu sendiri tentang gangguan mental yang dialaminya lewat internet dan datang ke klinik.
Namun, dirinya baru menemukan titik terang setelah bertemu dengan seorang dokter di salah satu rumah sakit.
Usut punya usut, Ariel ternyata menderita Borderline Personality Disorder (BPD) atau kepribadian ambang akut.
Gangguan mental tersebut membuat dirinya sulit untuk berkegiatan dan menjalin hubungan dengan orang lain.
Diberitakan Tribun Wow, Ariel Tatum bahkan menyebut pernah mencoba berkali-kali bunuh diri karena sering di-bully oleh banyak orang.
Hal itu disampaikan Ariel Tatum saat menjadi bintang tamu dalam channel YouTube Q&A METRO TV yang diunggah Jumat (28/10).
Terkait hal itu, Ariel mengaku tak pernah memiliki tujuan untuk membuat sensasi.
“Pertama, kalau demi konten aku percaya enggak, karena aku enggak bikin konten apa-apa,” ucap Ariel.
Ariel mengaku sempat depresi ketika mendengar komentar orang-orang tentang dirinya.
Namun, Ariel berusaha membuktikan bahwa dirinya tak seperti yang orang katakan.
“Ada banget momen aku struggle aduh gimana ya gue tu enggak kayak gitu, kayak pengin pembuktian diri terus menerus bahwa aku enggak kayak yang orang omongin,” kata Ariel.
Seiring berjalannya waktu, Ariel pun menyadari tak dapat mencegah orang untuk berkomentar tentangnya.
Kini, ia mengaku lebih memilih untuk menutup telinga rapat-rapat terhadap komentar orang lain.
“Tapi as time goes by, aku merasa aku cuma punya dua tangan, dua tangan aku enggak bisa menutup mulut semua orang satu Indonesia,” ucap Ariel.
“Dua tangan aku akhirnya aku pakai untuk tutup kuping aku sendiri,” bebernya.
Ariel melanjutkan, kini dirinya hanya berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya.
“Jadi aku merasa selama aku melakukan hal yang positif, yang baik dan menyakiti siapapun, aku merasa i should go for it,” ucap Ariel.
Dulu, ketika umurnya baru 13 tahun dan didiagnosa mengidap bipolar, Ariel mengaku sangat ketakutan.
Ia merasa tak pernah melakukan perbuatan yang salah.
“Takut banget karena pada saat itu aku merasa doing that bad things to my self aku rasa bukan diri aku, karena aku pribadi merasa aku enggak mau melakukan itu,” kata Ariel.
Depresi sering di-bully banyak orang, Ariel Tatum mengaku beberapa kali mencoba untuk mengakhiri hidup.
“Banyak, aku pernah coba minum obat aku banyak juga, pernah mau loncat juga, terus aku mau kecelakaan juga,” kata Ariel.
Tak hanya itu, Ariel bahkan sempat berpikir untuk menyewa jasa pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawanya.
“Terus aku sempat mikir kayak apa aku suruh orang buat bunuh gue, jadi keluarga gue enggak nelangsa-nelangsa amat gitu loh mikir gue bunuh diri, jadi mikirnya gue dibunuh orang aja,” ucap Ariel.
Pada titik itu, Ariel lantas berpikir untuk mencari bantuan pada orang-orang profesional.
“Aku di situ aku merasa i think i need a professional help, i dont think this is healthy,” ucapnya.
Meskipun mengidap bipolar, Ariel mengaku kala itu dirinya masih bisa berpikir bahwa menyakiti diri sendiri adalah hal yang salah.
“Dan itu bagusnya gitu, di satu sisi aku mencoba sangat amat untuk waras, ini enggak wajar loh,” ucap Ariel.
Ariel mengaku rasa sakit hatinya pada para warganet yang menghujatnya membuat ia kini menjadi lebih mencintai diri sendiri.
“Kayaknya sekarang aku pikir kayaknya karena sakit hati enggak sih, sekarang aku pikir karena sakit hati enggak sih,” ucapnya.
“Karena kayak yaudah gue udah enough, enggak ada lagi yang bisa gue lakuin buat itu,” tuturnya.
Kini, Ariel mengaku sudah ikhlas dengan komentar orang-orang dirinya.
Ariel bahkan menyebut tidak membenci orang-orang yang telah menghujatnya hingga membuatnya hampir bunuh diri.
“Jadi aku merasa aku udah punya self love dan self acceptance yang cukup untuk yaudah ikhlas aja orang mau bilang apa yang penting lu enggak seperti itu, lu enggak seperti yang mereka omongin, enggak bikin aku benci mereka juga,” lanjutnya. (Dil)