Ahli Politik Sebut Penutupan 12 Outlet Holywings Tak Naikkan Elektabilitas Anies Baswedan

  • Minggu, 03 Juli 2022 - 23:10 WIB
  • Nasional

MANAberita.com – DIREKTUR Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengungkapkan jika penutupan 12 gerai Holywings Jakarta tak menaikkan elektabilitas Gubernur DKI Anies Baswedan.

“Formula E saja tidak memberikan efek apapun,” kata dia, Sabtu (2/7/2022).

Melalui pendukungnya, nama Anies kerap digadang-gadang sebagai calon presiden 2024. Bahkan, sejumlah warga masyarakat telah mendeklarasikan diri sebagai relawan yang siap menyukseskan Anies dalam Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Menurut Adi yang dikutip Tempo.co, perhelatan balap mobil listrik Formula E dan terbangunnya Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara memang berhasil mempopulerkan Anies. Nama Anies menjadi pembicaraan publik.

Akan tetapi, dua proyek itu tidak meningkatkan elektabilitas Anies. Elektabilitas Anies, lanjut Adi, belum bisa mengalahkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. “Elektabilitasnya tetap saja dia (Anies) belum beranjak,” ujar dia.

Baca Juga:
Status Siaga Gunung Merapi usai Luncurkan Awan Panas Guguran 1,8 Km

Penutupan 12 gerai Holywings

Sebelumnya, 12 kafe Holywings Jakarta ditutup karena masalah dokumen perizinan. Pemerintah DKI mengecek kembali izin seluruh gerai Holywings di Ibu Kota setelah kontroversial promosi minuman beralkohol bagi warga bernama Muhammad dan Maria.

Adi menilai alasan perizinan mudah terbantahkan. Sebab, jika izin usaha Holywings bermasalah, seharusnya pemerintah DKI tidak memperbolehkan tempat hiburan itu beroperasi sedari dulu. Apalagi manajemen Holywings pernah melanggar aturan soal kerumunan orang.

Baca Juga:
Video Gerombolan Sapi Berkeliaran di Jalan Siliwangi Sukabumi Viral di Medsos

Untuk itu, dia menduga, Anies menutup 12 Holywings di Jakarta karena desakan publik. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dinilai sensitif dengan isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) yang melekat pada promosi minuman keras alias miras Holywings.

“Pak Anies menangkap pesan politik publik bahwa Holywings harus ditutup. Ini isunya SARA, bukan karena yang lain,” terang Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu.

(sas)

Komentar

Terbaru