Manaberita.com – LIMA tentara tewas ketika pemberontak melepaskan tembakan dan melemparkan bahan peledak ke sebuah truk militer di Kashmir yang dikuasai India, kata militer India. Tentara mengatakan pada hari Kamis bahwa sebuah kendaraan dibakar oleh penyerang tak dikenal di sektor Lazuli selatan dekat Garis Kontrol militer yang memisahkan Himalaya antara India dan Pakistan “karena kemungkinan menggunakan granat tangan”. “Lima personel Rashtriya Rifles yang dikerahkan untuk operasi kontra-terorisme di wilayah itu tewas dalam insiden tragis,” kata Komando Angkatan Darat Utara dalam sebuah pernyataan.
Dilansir dari Aljazeera, Prajurit lain menderita luka serius dan dibawa ke rumah sakit militer untuk perawatan, kata laporan itu. Gambar dari tempat kejadian menunjukkan sebuah kendaraan tentara terbakar di jalan raya di daerah pegunungan. Pasukan keamanan menemukan penyerang. Tentara berkata: “Operasi untuk memburu para pelaku terus berlanjut.” Kepala Staf Angkatan Darat India Manoj Pandey memberi pengarahan kepada Menteri Pertahanan Rajnath Singh tentang serangan itu, menurut sumber Kementerian Pertahanan.
Kashmir sepenuhnya diklaim tetapi sebagian dikelola oleh India dan Pakistan yang bersenjata nuklir. Sejak 1989, pemberontak di wilayah yang dikuasai India telah memerangi sekitar 500.000 tentara India yang ditempatkan di Kashmir yang dikuasai India, menuntut kemerdekaan atau bergabung dengan Pakistan. Protes terhadap pihak berwenang di New Delhi meningkat pada 2019 setelah pemerintah nasionalis Hindu Perdana Menteri Narendra Modi mengutuk otonomi parsial untuk satu-satunya wilayah mayoritas Muslim di India.
Pada Agustus tahun lalu, tersangka pemberontak menyerang garnisun tentara India di Lazuli, menewaskan tiga tentara. Kedua penyerang tewas dalam pertempuran itu. New Delhi telah lama menuduh Pakistan mengobarkan pemberontakan di Kashmir yang dikelola India. Islamabad membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan hanya memberikan dukungan diplomatik dan moral kepada warga Kashmir yang ingin menentukan nasib sendiri. Sejauh ini, puluhan ribu warga sipil, tentara, dan pemberontak tewas dalam konflik tersebut.
[Bil]