Cara Membedakan Antara Depresi dan Hanya Sekedar Sedih

  • Jum'at, 26 Oktober 2018 - 22:17 WIB
  • Healthy
Depresi atau hanya sedih?
Depresi atau hanya sedih?

MANAberita.com — MERASA sedih, putus asa, dan kesepian adalah emosi normal yang pasti pernah dialami setiap orang di dunia. Karena perasaan-perasaan tersebut umum terjadi, banyak yang salah mengartikannya. Hingga saat ini, banyak orang depresi yang mengira dirinya hanya sedang mengalami kesedihan. Begitu pula sebaliknya, banyak orang yang sedang sedih mengira mereka mengalami depresi.

Inilah mengapa penting bagi Kamu untuk mengerti perbedaan antara kesedihan dan depresi. Pasalnya, depresi adalah kondisi serius yang mengancam kesehatan mental dan fisik. Berikut 7 cara untuk membedakan kesedihan dan depresi, seperti dilansir dari portal PsychAlive.

Kehilangan Semangat Melakukan Aktivitias yang Disukai

Kalau sedang sedih, aktivitas yang biasanya Kamu sukai, seperti nonton film atau makan es krim, masih bisa dijadikan pelampiasan atau pengalihan untuk meningkatkan mood. Begitu juga berkumpul dengan teman atau kencan dengan pacar. Secara perlahan, Kamu pun akan kembali beraktivitas dengan suasana hati yang lebih baik.

Sementara itu, salah satu gejala utama depresi adalah anhedonia. Menurut portal Psychology Today, anhedonia adalah hilangnya selera dan semangat secara keseluruhan terhadap aktivitas yang biasanya Kamu sukai, bersamaan dengan ketidakmampuan merasakan kebahagiaan dari melakukan aktivitas tersebut. Maka itu, kalau Kamu sudah lama tidak bersemangat dan bahagia melakukan hal-hal yang biasanya disukai, sebaiknya berkonsultasilah dengan dokter.

Rutinitas Tidur Terganggu

Baca Juga:
Lepas Pengawasan, Balita di Ngawi Tercebur Panci Berisi Air Mendidih

Kesedihan bisa membuat Kamu susah tidur, tetapi hanya bersifat sementara. Setelah beberapa waktu, Kamu akan kembali tidur dengan nyenyak dan melalui rutinitas yang sama. Sementara itu, depresi sering kali menyebabkan penderitanya mengalami gangguan tidur parah, hingga berdampak buruk terhadap kesehatan fisik. Kelelahan, sakit kepala, dan nyeri otot kerap menjadi dampak dari gangguan tidur.

Merasa Tidak Penting dan Selalu Mengkritik Diri

Salah satu gejala depresi adalah tidak mampu menyadari bahwa dirinya berharga dan berhasil, serta tidak memiliki tujuan hidup. Kesedihan juga sering menimbulkan hal-hal tersebut, tetapi biasanya bisa diatasi dengan dukungan positif dari keluarga dan teman. Depresi sering kali menyebabkan penderitanya menghukum diri sendiri, karena merasa tidak berharga.

Memiliki Pikiran Bunuh Diri Berulang

Memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup bukanlah gejala dari kesedihan. Depresi akut sering kali menguasi perasaan penderitanya. Dari yang tadinya merasa tidak berharga, menjadi semakin parah, yaitu ingin melukai diri sendiri. Pikiran bunuh diri berulang adalah gejala serius dari depresi akut, yang membutuhkan pencegahan dan penanganan medis secepatnya.

Baca Juga:
Totalitas Tanpa Batas! Pedagang Baju Wanita Ini Pakai Dagangannya Demi Yakinkan Pembeli

Kehilangan Nafsu Makan dan Perubahan dalam Berat Badan

Depresi adalah kondisi yang memengaruhi selera makan secara negatif. Pada umumnya, hal ini berlangsung cukup lama sehingga memiliki dampak yang parah pada tubuh. Perubahan berat badan secara drastis adalah salah satu gejala depresi yang tidak boleh diabaikan. Biasanya, penderita tetap tidak akan berselera makan ketika ditawarkan makanan favoritnya.

Perubahan berat badan, baik itu naik ataupun turun, selama masa kesedihan memang menjadi hal biasa. Namun, biasanya orang yang sebatas merasa sedih akan khawatir dengan perubahan berat badannya, sehingga termotivasi kembali makan dengan rutin dan berolahraga. Sementara penderita depresi tidak akan pernah mengalami kekhawatiran tersebut.

Kelelahan dan Kehilangan Fokus

Konsentrasi rendah dan kehilangan fokus sering terjadi saat Kamu merasa sedih. Pasalnya, kesedihan menyebabkan pikiran menjadi campur aduk. Sementara itu, depresi sering kali memengaruhi konsentrasi karena pikiran kosong, keterlambatan berpikir, dan ketidakmampuan untuk membuat keputusan. Bahkan, mengambil keputusan mudah dan tidak penting sekalipun sulit untuk dilakukan. Depresi memang memengaruhi kemampuan seseorang untuk berpikir secara negatif. Meski kesedihan juga memiliki pengaruh yang sama, ini hanya bersifat sementara.

Baca Juga:
Buset! Jelang Lebaran, Harga Tiket Pesawat Bandung-Medan Tembus Rp 21 Juta

Gejala Utama Depresi

Menurut portal Psychology Today, untuk bisa didiagnosis depresi, seseorang setidaknya harus memiliki 5 gejala berikut, selama lebih dari dua minggu. Tingkat keparahan dari gejala juga akan menjadi hal yang diperhatikan oleh dokter. Berikut gejala-gejala depresi:

– Murung berkepanjangan dan mudah tersinggung.

– Kehilangan kepuasan, kegembiraan, dan ketertarikan terhadap berbagai aktivitas, termasuk aktivitas yang disukai.

– Perubahan drastis pada berat badan dan selera makan.

Baca Juga:
Aturan Baru, Vaksin Booster Jadi Syarat Perjalanan dan Masuk Mall

– Beraktivitas dengan lambat.

– Selalu merasa lelah dan tidak berenergi.

– Merasa bersalah dan tidak berharga.

– Kesulitan berpikir, fokus, berkonsentrasi, dan mengambil keputusan.

– Memiliki pikiran bunuh diri atau ingin mati.
Kalau Kamu memiliki 5 atau lebih dari gejala-dejala di atas, sebaiknya konsultasikan kepada dokter. Sebaiknya, jangan melakukan diagnosis sendiri. Pengobatan dan diagnosis harus ditentukan oleh dokter. Kamu tidak perlu khawatir, depresi adalah penyakit mental umum yang bisa ditangani jika dideteksi. (Alz)

Komentar

Terbaru